Friday, September 29, 2017

PINJAMI AKU SATU HARI SAJA

Merinding Bacanya

*🌿PINJAMI AKU SATU HARI SAJA .🌿 .*
➖➖➖➖➖➖➖➖
_..Perlahan....tubuhku diturunkan ke dalam lubang yang sempit..._
Namun dengan cepat kemudian badanku ditimbun tanah
Lalu semua orang meninggalkanku
Masih terdengar jelas langkah kaki mereka

😭 _Kini aku sendirian...!_di tempat yang gelap, tak pernah terbayangkan
Sekarang aku sendiri, menunggu ujian
Suami/istri belahan jiwa pun pergi
Anak... yang di tubuhnya mengalir darahku... juga pergi
Apalagi sahabatku... kawan dekat... rekan bisnis...

😭 _Ternyata aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka_!!
Menyesal pun... tiada berguna
Taubat tak lagi diterima
Minta maaf... tak lagi didengar..
Kini aku sendirian mempertanggungjawabkan apa yang pernah aku lakukan...

😭Ya Allah, kalau boleh...
_*Tolong pinjamkan satu hari saja milik-Mu*_
_Aku akan berkeliling mohon maaf kepada mereka_
_Yang telah merasakan kezalimanku_
Yang susah dan sedih karena ulahku
Yang aku sakiti hatinya
Yang telah aku bohongi

😭Ya Allah,,,berikan aku satu hari saja . .
_Untuk memberi seluruh baktiku untuk ayah ibu tercinta_
Demi memohon maaf atas kata-kataku yang keras lagi tak sopan
Maafkan aku, Ayah..Ibu..,
Aku sungguh ingin sujud memohon ridha mereka
Maafkan aku
Aku ingin mengatakan bahwa aku sangat berterimakasih
Atas apa yang mereka korbankan untukku

😭Ya Allah... pinjamkan satu hari saja . .
_Yang akan aku gunakan setiap detiknya_
_Untuk ruku' dan sujud kepada-Mu_
Beramal shalih dengan tulus
Menyedekahkan seluruh hartaku yang tersisa, di jalan-Mu

😭Menyesaaaaal... sekali rasanya !
Waktu-waktuku berlalu dengan sia-sia
_Bahkan Al Qur'an firman-Mu dengan malas-malasan kubaca_
Andai kubisa putar ulang waktu itu..
Tapi... aku telah dimakamkan hari ini...

😭 _Sakitnya sakaratul maut masih menancap pada setiap senti tubuhku yang kini kaku_
Tenggorokanku serasa ditancapi dahan besar yang penuh duri tajam
Lalu dahan itu ditarik dengan sekuat tenaga oleh malakul maut
Sakit.... sakit sekali...
Seratus tahun pun tak hilang rasa sakit ini...

😭Kulit dan tulangku seperti digergaji lalu direbus dalam belanga
Nyeri... panas....masih terasa
Dagingku pun terasa terlepas dari tulangnya
_Duhai ... kerasnya tarikan malakul maut itu..._

😭Seandainya aku masih bisa bercerita...
_Tentu tak akan tenang tidur teman-temanku yang masih hidup_
Seumur hidup mereka tak akan pernah lagi tidur nyenyak..
Andai saja mereka tahu...

😭Baru beberapa saat dalam gelap...
Masih terdengar sayup-sayup suara sandal orang-orang yang meninggalkanku...
Tanah kuburku masih gembur
Baru saja ditidurkan sendirian
_Aku lihat tanah kuburan ini makin lama makin menyempit_
Dari kiri, kanan, atas dan bawah, makin mendekat
Aku ngeri... mereka terus menghimpitku dengan kejam

😭Aku ingin berteriak...tapi tak mampu...
Tubuhku remuk, rusukku bertindihan
Organ-organ dalamku hancur_
Inilah yang dijanjikan Allah pada semua mayat, termasuk mayat orang shalih
_Akankah diluaskan lagi kuburku setelah ini?_
Bagaimanakah aku menjawab pertanyaan ujian setelah ini?
_O...andaikan aku bisa keluar dari sini..._

*Semoga kita bisa mengubah sikap dan prilaku kita,...*
*Aamiin .....*
آمين يارب العالمين

🔵 *SUBHANALLAH*

SEMOGA KITA TERMASUK GOLONGAN PERTAMA

_*DR. Hamid Fahmy Zarkasyi*_

(Wakil Rektor Universitas Darussalam Gontor Ponorogo)

"Jon, di desa kita ada warung jual miras. Ayo kita tindak!"

"Nggak usah. Yang penting jadi orang baik."
/
Sebulan kemudian.

"Jon, para pemuda mulai suka mabuk-mabukan di warung itu. Ayo kita tindak sebelum terlambat!"

"Buat apa? Lha wong mereka juga nggak ganggu kita, kok."

Sebulan lagi berlalu.

"Jon, sekarang warung itu dibangun tambah megah. Nggak cuma jual miras, sudah ada pelacurnya juga. Setengah penduduk desa sudah jadi pelanggan. Kalau kita tidak menindak sekarang, besok-besok kita nggak akan punya kekuatan lagi."

"Urus diri sendiri dulu, nggak usah ngurusin orang lain."

Setahun kemudian.

"Jon, desa kita sudah jadi pusat maksiat. Masjid mau dirobohkan. Kamu, sebagai ta'mirnya, juga akan diusir."

"Lho, lho. Kok gitu? Ya jangan gitu, dong. Ayo kita lawan mereka!"

"Sudah terlambat, Jon. Kita sudah jadi minoritas. Dulu saat mereka dengan getol menanamkan ideologi dan memperluas kekuasaan, kita cuma sekedar jadi orang baik. Ternyata itu tidak cukup."

*cerita*
***********************
_Di dunia ini setidaknya terdapat empat golongan orang dalam berislam :_

*Golongan pertama*: _"orang Islam yang berilmu Islam, menjalankan Islam, berakhlaq Islam dan sangat perduli dengan urusan umat Islam."_

*Golongan kedua* : _"orang Islam yang sedikit berilmu Islam, menjalankan Islam, tapi tidak perduli dengan nasib umat Islam."_

*Golongan ketiga,* : _"orang Islam yang tidak mempunyai ilmu Islam, tidak menjalankan syariat Islam dan tidak perduli terhadap urusan Islam."_

*Golongan keempat,*: _"orang Islam yang belajar Islam, menjalankan sebagian syariat Islam, suka mengkritik dan terkadang benci terhadap Islam dan umat Islam, dan tidak perduli terhadap urusan umat Islam."_

_Sayangnya,_

_golongan pertama adalah minoritas,_

_sedangkan golongan kedua dan ketiga mayoritas,_

_dan golongan keempat sedikit jumlahnya tapi besar bahayanya._

Rasulullah bersabda :

_"Barangsiapa tidak perduli terhadap urusan umat Islam, maka ia bukan dari golongan kita" (al-Hadits)_

Sunday, September 17, 2017

DI LANGIT REZEKI KALIAN

Saya mendapat tulisan di salah satu grup WhatsApp. Isinya cukup nampar Saya untuk istighfar,  mungkin juga Anda...
Coba deh,  dibaca sampai habis ......
*********

Belajar Tawakal Kepada Putri 10 Tahun ...

Hatim Al Ashom rahimahullah, Ulama besar muslimin, teladan kesederhanaan dan tawakal.

Hatim rahimahullah, suatu hari berkata kepada istri dan 9 putrinya bahwa ia akan pergi untuk menuntut ilmu.

Istri dan putri-putrinya keberatan. Karena siapa yang akan memberi mereka makan.

Salah satu dari putri-putri itu berusia 10 tahun dan hapal Al Quran.

Dia menenangkan semua: "Biarkan beliau pergi. Beliau menyerahkan kita kepada Dzat Yang Maha Hidup, Maha Memberi rizki dan Tidak Pernah mati!"

Hatim pun pergi
Hari itu berlalu, malam datang menjelang ...

Mereka mulai lapar. Tapi tidak ada makanan. Semua mulai memandang protes kepada putri 10 tahun yang telah mendorong kepergian Ayah mereka.

Putri hapal Al Quran itu kembali meyakinkan mereka: "Beliau menyerahkan kita kepada Dzat Yang Maha Hidup, Maha Memberi rizki dan Tidak Pernah mati!"

Dalam suasana seperti itu, pintu rumah mereka diketuk. Pintu dibuka. Terlihat para penunggang kuda.
Mereka bertanya:
"Adakah air di rumah kalian?"

Penghuni rumah menjawab:
"Ya, kami memang tidak punya apa-apa kecuali air".

Air dihidangkan. Menghilangkan dahaga mereka.

Pemimpin penunggang kuda itu pun bertanya:
"Rumah siapa ini?"

Penghuni rumah menjawab: "Hatim al Ashom".

Penunggang kuda terkejut: "Hatim, ulama besar muslimin.."

Penunggang kuda itu mengeluarkan sebuah kantong berisi uang dan dilemparkan ke dalam rumah dan berkata kepada para pengikutnya:
"Siapa yang mencintai saya, lakukan seperti yang saya lakukan.."

Para penunggang kuda lainnya pun melemparkan kantong-kantong mereka yang berisi uang. Sampai pintu rumah sulit ditutup, karena banyaknya kantong-kantong uang.
Mereka kemudian pergi.

Tahukah antum, siapa pemimpin penunggang kuda itu...?

Ternyata Abu Ja'far Al Manshur, Amirul Mukminin.

Kini giliran putri 10 tahun yang telah hapal Al Quran itu memandangi ibu dan saudari-saudarinya. Dia memberikan PELAJARAN AQIDAH yang sangat mahal sambil menangis, dia berkata:

" JIKA SATU PANDANGAN MAKHLUK BISA MENCUKUPI KITA, MAKA BAGAIMANA JIKA YANG MEMANDANG KITA ADALAH AL KHOLIQ ..!! "

***

Terimakasih Nak, kau telah menyengat kami yang dominasi kegelisahannya hanya urusan dunia.

Hingga lupa ada Al Hayyu Ar Rozzaq ...

Hingga lupa jaminan- Nya:
"dan di LANGIT lah RIZKI kalian ..."

Bukan di pekerjaan ...
bukan di bank ...
bukan di kebun ...
bukan di toko ...
tapi ...
DI LANGIT !!

Hingga kami lupa tugas besar akhirat,

اللهم لا تجعل الدنيا أكبر همنا

"Duhai Allah, jangan Kau jadikan dunia sebagai kegundahan terbesar kami ..."

✒ الفَقيْر إلَىٰ عفو رَبِّه

Barakallāhu fiykum
                                                    

Hamba Allah yang memposting/share ini tidaklah lebih sholeh dari yang membaca. Barakallahu fikum

***

Entah siapa orang yang nulis atau nge-share pertama kali,  semoga kita yang ikut nge-share juga bisa dihitung dalam gerbong kebaikan.  InsyaAlloh.

Saturday, September 02, 2017

HUTANG DHUHA


Maaf panjang sikit tapi jangan tak baca... RUGI
Baca sampai habis tau.

Satu ilmu yang saya baru tahu yang  saya rasa terpanggil untuk berkongsi  dengan anda adalah ilmu tentang solat dhuha.

Seorang Ustaz dari Indonesia yang bernama Ustaz Yusuf Mansur sangat memperjuangkan dan membudayakan kelebihan dan manfaat melakukan solat dhuha dan sedekah di negaranya.

Didalam bukunya bertajuk “ Undang saja Allah; Belajar Syukur, Belajar Yakin” beliau memperkenalkan konsep “ Hutang 2 Rakaat Dhuha”.

Di dalam buku tersebut beliau membahaskan konsep bahawa *kita sudah terlalu banyak berhutang dengan Allah* sebenarnya.

Kerana kita terlupa untuk “membayar” bayaran kerana kita memakai mata, tangan, kaki, jantung serta organ kita yang lain kepada Allah.

Oleh kerana Allah tahu bahawa kita tidak akan mampu membayar semua nikmat tersebut menggunakan wang, oleh itu Dia dengan kasih sayangnya mensyaratkan bahawa solat sunat dhuha 2 rakaat sebagai bayarannya.

Seperti yang tercatat di satu hadis “ 
*Pada setiap manusia terdapat tiga ratus empat puluh sendi. Setiap satu sendi harus disedekahi olehnya. Para sahabat bertanya, ‘ siapakah yang sanggup melakukannya wahai Rasulullah?  Rasulullah bersabda, jika terdapat kotoran dimasjid, tutuplah dengan tanah ( buang dan bersihkan), dan jika ada sesuatu yang merintangi jalanan, jauhkanlah. Jika engkau tidak sanggup melakukannya maka solat dhuha dua rakaat sebagai gantinya bagimu”*(HR. Imam Ahmad)

Dan menurut riwayat yang lain, “ Setiap pagi semua anggota badan masing-masing dari kalian wajib disedekahi. Setiap kali tasbih adalah sedekah.

Setiap kali tahmid adalah sedekah. Setiap kali tahlil adalah sedekah. Setiap kali takbir adalah sedekah. Amar ma’ruf dan nahi mungkar adalah sedekah. Semuanya terpenuhi dengan dua rakaat solat dhuha.” ( HR. Muslim ).

Melalui hadis diatas, semakin jelas kepada kita bahawa kita sudah banyak berhutang kepada Allah selama ini rupanya. Ada diantara kita yang berumur 20, 30 malah mungkin 50 tahun, akan tetapi baru tahu akan hal ini.
Kita baru tahu yang kita sedang berhutang sebenarnya. Bahkan ini baru hutang dhuha, belum lagi dikira hutang solat wajib, hutang zakat, juga hutang yang lain-lainnya.  Pasti sangat banyak kiraannya.

Jika setahun kita berhutang dhuha 2 rakaat, jika dikira agak –agak berapa rakaat yang perlu kita bayar?  Jika setiap tahun mengandungi 365 hari di darab dengan 2 rakaat dhuha yang ditinggalkan, jumlah hutang  dhuha kita pada Allah  setahun adalah 730 rakaat. Maka jika 10 tahun adalah 7300. Masha Allah.

Bagaimana pula jika 20 atau 30 tahun? Sungguh banyaklah bukan?.
Persoalannya disini, adakah betul kita harus membayar hutang hutang tersebut? Jika ya, bagaimanakah cara mahu membuatnya?.

Untuk menjawab persoalan tersebut, saya ingin berkongsi apa yang diceritakan ustaz Yusuf Mansur didalam buku tersebut tentang hal ini.

Seorang pekerja kerajaan telah datang bertemunya selepas beliau menyampaikan satu ceramah dan pekerja tersebut menceritakan bahawa dia terkena satu musibah.

Wang tabungan yang sudah dikumpul selama setahun telah hilang kerana dicuri. Agak banyak jumlahnya. Dia sangat tertekan dengan hal tersebut dan pergi menemui Ustaz Yusuf Mansur.Ustaz dengan pantas bertanya, “ Ada mengamalkan solat dhuha tak selama ini?” kemudian pekerja itu menjawab bahawa dia tidak atau kalau lakukan pun agak jarang sekali. Kemudian secara langsung ustaz menjawab, “ Patutlah Allah mengambil   (melalui pencuri)  duit tersebut, diambil Allah wang tersebut untuk “bayar” hutang rupanya”. Begitu juga kalau berbisnes atau berniaga, setelah sekian lama berniaga, namun kita masih tak dapat membuat simpanan, itu mungkin kerana kita tidak berdhuha selama ini.

Berbalik kepada persoalan bagaimanakah kita ingin membayar hutang-hutang dhuha kita itu, adakah kita perlu bersolat sunat dhuha tanpa henti supaya hutang-hutang kita terbayar?

Adakah kita perlu bersedekah supaya hutang kita itu dilunasi?. Anda rasa bagaimana? Mengikut cadangan Ustaz Yusuf Mansur didalam buku tersebut dia ada berkongsi sedikit tips dan cara bagaimana kita boleh membayar hutang-hutang Dhuha kita.

Seseorang bernama Saifullah telah menghantar satu sms
kepada ustaz :

“ Ustaz, saya baru terbaca tentang hutang dhuha di program Dhuha Coffee ustaz. Saya termasuk orang yang mempunyai hutang dhuha dengan Allah. Saya kini berumur 34 tahun 2 bulan. Ertinya jika saya akil baligh umur 10 tahun, saya sudah berhutang 24 tahun. Dalam sekitar 8,760 hari itu saya berhutang 17,520 rakaat. Mungkin ini sebabnya saya merasakan hidup saya kurang diberkati. Sekarang bagaimanakah saya mahu melunasinya? Wassalam”

Antara tips ustaz yang sangat menarik dan relevan untuk diaplikasikan adalah melalui *menyeru orang lain juga untuk berdhuha*. Ya, ceritakan juga akan konsep hutang dhuha ini kepada sebanyak mungkin orang yang anda kenal. Dengan cara ini sahajalah hutang-hutang anda mampu dilunasi kerana setiap kali orang lain berbuat kebaikan yang mereka dapat inspirasi melalui anda, secara langsung anda akan mendapat pahala. Kebaikan dan amalan yang mereka lakukan secara langsung akan menjadi saham pahala anda juga.

Namun, pasti akan ada yang bertanya, “ Tetapi bukan semua pandai untuk menceritakan perkara- perkara sebegini kepada orang lain”. Pasti akan terdetik difikiran, sesetengah antara kalian. 

Jika anda tidak mampu menceritakan akan tentang konsep hutang dhuha, apa kata anda mulai dengan mengajak orang berdhuha mengikut keadaan dan tahap yang anda selesa.

Jika anda ada Blog atau Facebook, WhatsApp, Telegram, Wechat dan sebagainya, cuba menggalakkan orang lain supaya berdhuha.

Jika anda sebagai ketua jabatan, sediakan masa 10 minit sebelum memulakan kerja dan mengajak pekerja bawahan anda melakukan solat sunat Dhuha.

Jika anda seorang pengacara Radio atau Televisyen, selitkan manfaat dan kelebihan Dhuha didalam percakapan anda. Jika anda seorang pemimpin, nasihatilah dan berikan motivasi tentang kelebihan berdhuha kepada rakyat anda. Jika anda guru atau pensyarah, sediakan waktu untuk mengajak pelajar–pelajar anda berdhuha disetiap pagi. Namun, jangan hanya menyuruh, ceritakan juga kepada mereka kelebihan melakukan solat dhuha. Supaya mereka lagi bermotivasi.

Setiap di antara anda mampu membayar hutang tersebut jika anda berterusan menyeru dan memotivasikan akan orang disekeliling anda tentang kelebihan solat sunat dhuha.

Oleh kerana penulis juga merasakan bahawa diri penulis juga mempunyai banyak hutang dhuha, maka penulis rasa penting untuk berkongsi akan konsep ini.

Moga moga jika antara kalian mengamalkan juga menyebarkan kepada orang ramai, harapnya akan terlunasi juga hutang dhuha.

Semoga amalan kita diterima sebagai amalan soleh.

Jom kita sebarkan kerana Allah...👍👍👍
In shaa Allah... Aku akan sampaikan berita