Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...
Sahabat Fillah..
Orang yang suka memulai di pagi harinya dengan menyebut dan
mengagungkan Allah dengan melakukan shalat dhuha yakni shalat sunnat dua rakaat
sekali, dua kali, tiga kali atau empat kali sesudah naik matahari kira-kira
antara jam 7 sampai dengan jam 11, Allah SWT akan menjamin baginya dengan
jaminan istimewa di dunia dan akhirat.
Perbuatan tersebut adalah kebiasaan yang dilakukan
Rasulullah SAW selama hidupnya, sebagaimana beberapa keterangan antara lain :
"Telah berkata Abu Huraerah : Kekasih saya, (Nabi
Muhammad SAW) telah berwasiat tiga perkara kepada saya, yaitu puasa tiga hari
tiap-tiap bulan, sembahyang dhuha dua rakaat dan sembahyang witir sebelum
tidur". (Hadits Shahih Riwayat Bukhari Muslim).
"Ada orang bertanya kepada Aisyah : Adakah Rasulullah
SAW sembahyang dhuha? Jawabnya : Ada, empat rakaat, dan terkadang ia tambah
yang dikehendaki oleh Allah". (H.R. Muslim).
"Telah berkata Ummu Hani : Rasulullah SAW pernah pergi
mandi, dan dilindungi oleh Fatimah, kemudian ia ambil kainnya, lalu berselimut
dengan itu, kemudian ia sembahyang delapan rakaat, sembahyang Dhuha".
(Riwayat Bukhari Muslim 318 - Pengajaran Shalat).
Memang SHALAT DHUHA merupakan keistimewaan yang luar biasa,
sebab manusia akan merasa berat dan bahkan terlalu berat disaat-saat yang
tanggung untuk berangkat kerja atau sedang kerja (sekitar jam 7 hingga jam 11),
dia menyempatkan diri dulu buat melakukan shalat sunnat tersebut.
Padahal dirasa berat hanyalah apabila belum biasa dan belum
tahu keistimewaannya. Lain halnya dengan orang yang sudah tahu keistimewaannya
dan imannya pun cukup kuat, tentu walau bagaimanapun keadaannya, apakah dia mau
berangkat, ataukah sedang dikantor, tentu ia mengutamakan shalat itu barang
sebentar, ia merasa sayang akan keutamaan ridha Allah yang ada pada shalat
tersebut.
Keutamaan shalat DHUHA dalam pahalanya memadai buat
mensucikan seluruh anggota tubuh yang padanya ada hak untuk dikeluarkan
shadaqahnya. Sebagimana keterangan Rasulullah SAW bahwa setiap persendian itu
ada hak untuk dikeluarkan shadaqahnya. Sedang dengan tasbih, tahmid, takbir dan
amar ma'ruf nahyil munkar, cukuplah memadai buat kafarat kepada haq tersebut.
Tapi semua itu cukuplah memadai dengan shalat DHUHA dua rakaat :
"Dari Abu Huraerah ridliyallhu 'anhu, Rasulullah SAW
bersabda : Pada tiap-tiap persendian itu ada shadaqahnya, setiap tasbih adalah
shadaqah, setiap tahmid adalah shadaqah, setiap tahlil adalah shadaqah, setiap
takbir adalah shadaqah (bacaanya : SUBHANALLAH/MAHA SUCI ALLAH,
ALHAMDULILLAH/SEGALA PUJI BAGI ALLAH, LAA ILAHA ILLALLAHU/TIADA TUHAN SELAIN
ALLAH, ALLHU AKBAR/ALLAH MAHA BESAR), setiap amar ma'ruf nahyil munkar itu
shadaqah. Dan cukuplah memadai semua itu dengan memperkuat/melakukan dua rakaat
shalat dhuha" (Riwayat Muslim - Dalilil Falihin Juz III, hal 627).
Dalam hadits qudsi disebutkan bahwa shalat empat rakaat
dipagi hari, Allah bakal menjamin dan mencukupkan segalanya dengan limpahan
barakah sepanjang hari itu, sehingga bathinpun akan terasa damai walau apapun
tantangan hidup yang merongrong, karena dia telah sadar semua itu ketetapan
Allah :
"Hai anak Adam, tunaikanlah kewajibanmu untuk KU, yaitu
sembahyang empat rakaat pada pagi hari, niscaya Aku akan mencukupi sepanjang
harimu (Hadits Riwayat Imam Ahmad, Abu Ya'la).
Dengan lafadz lain berbunyi :
"Hai anak Adam, bersembahyanglah untuk KU empat rakaat
pada pagi hari, aku akan mencukupimu sepanjang hari itu" (Riwayat Ahmad
dari Abi Murrah).
Coba renungkankan isi daripada do'a setelah shalat dhuha
itu, nadanya seolah-olah memaksa untuk diperkenankan oleh Allah. Dan memang
demikianlah lafadz do'a tersebut diajarkan oleh Rasulullah SAW :
"Ya Allah, bahwasanya waktu dhuha itu waktu dhuha
(milik) Mu, kecantikan ialah kencantikan (milik) Mu, keindahan itu keindahan
(milik) Mu, kekuatan itu kekuatan (milik) Mu, kekuasaan itu kekuasaan (milik)
Mu, dan perlindungan itu perlindungan Mu".
Ya Allah, jika rizqiku masih diatas langit, turunkanlah
(berlafadz perintah), dan jika ada di didalam bumi, keluarkanlah, jika sukar,
mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu
dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan Mu, limpahkanlah kepada
kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba Mu yang
shaleh".
Itulah keistimewaan dan keutamaan shalat DHUHA, didunia
memberikan keberkahan hidup kepada pelakunya, diakheratpun /di hari kiamat
orang itu dipanggil/dicari Tuhan untuk dimasukkan ke dalam syurga, sebagaimana
sabda Nya didalam hadits qudsi :
"Sesungguhnya di dalam syurga, ada pintu yang dinamakan
pintu DHUHA, maka ketika datang hari kiamat memanggillah (yang memanggil
Allah), dimanakah orang yang selalu mengerjakan sembahyang atas Ku dengan
sembahyang DHUHA? inilah pintu kamu, maka masuklah kamu ke dalam syurga dengan
rahmat Allah". (Riwayat Thabrani dari Abu Huraerah).
Wallahu a'lam
Semoga bermanfaat .
Dipetik daripada FB Betapa Kecilnya Kita di Hadapan Allah
No comments:
Post a Comment